Sesak napas merupakan kondisi tidak nyaman ketika saluran pernapasan, termasuk paru-paru, kesulitan mendapatkan udara secara utuh. Kondisi ini bisa dipicu berbagai faktor dan pada tingkat tertentu memerlukan perhatian medis segera. Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, menjelaskan bahwa ada tanda-tanda sesak napas yang harus diwaspadai. “Kesulitan bernapas, tekanan di dada yang tidak hilang, bibir kebiruan, hingga frekuensi napas melebihi 24 kali per menit perlu segera mendapat penanganan medis,” katanya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (19/8/2025). Selain itu, sesak napas serius juga dapat ditandai dengan saturasi oksigen di bawah 93 persen, disertai demam tinggi, mual, muntah, diare berat, atau penurunan kesadaran. Baca juga: Batuk Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Tanda Asma, Ini Penjelasannya... Kronologi Tindakan Asusila Penyebab Ketua KPU Hasyim Asy’ari Diberhentikan Artikel Kompas.id Latihan pernapasan untuk sesak ringan Jika sesak napas masih tergolong ringan, ada beberapa latihan pernapasan yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu meredakan gejala. Pernapasan bibir mengerucut (pursed-lip breathing) Teknik ini dilakukan dengan duduk atau berdiri santai, mengendurkan otot leher dan bahu, lalu menarik napas perlahan melalui hidung selama dua hitungan. Setelah itu, hembuskan napas melalui mulut dengan bibir seakan sedang meniup lilin, selama empat hitungan. Teknik proning Pasien berbaring tengkurap selama 30 menit dengan bantal di bawah leher, pinggul, dan kaki. Selanjutnya, ubah posisi miring ke kanan, setengah duduk, dan miring ke kiri, masing-masing selama 30 menit. Teknik ini tidak disarankan bagi mereka dengan kondisi tulang tidak stabil, luka bakar, riwayat operasi trakea, sedang hamil, atau mengalami gangguan jantung. Baca juga: Angka Asma pada Anak Meningkat, IDAI Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini Pernapasan diafragma (abdominal breathing) Latihan ini bisa dilakukan sambil duduk atau berdiri dengan posisi santai. Letakkan satu tangan di perut dan satu di dada, tarik napas melalui hidung hingga perut mengembang, lalu hembuskan perlahan melalui bibir hingga perut mengempis. Ulangi hingga 10 kali. Latihan pernapasan ini dapat membantu mengurangi rasa sesak napas ringan dan membuat tubuh lebih rileks. Namun, Santi menekankan pentingnya mengenali batas kondisi tubuh. Jika sesak semakin parah atau disertai gejala lain, penanganan medis segera tetap diperlukan. “Sehat itu mudah, sehat itu murah,” ujarnya.